Jika terdapat seorang Raja yang agung di dunia ini mengirimkan surat kepada salah seorang rakyatnya. Ketika surat tersebut telah sampai, tentulah ia akan bersuka cita dan merasa bangga. Dibacanya secara perlahan-lahan dengan suara yang indah. Inilah isi surat tersebut :
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Dari : Raja yang Mulia Fulan
Untuk : Fulan bin fulan
Aku perintahkan engkau untuk datang kepadaku demi menghadiri majlisku.
Si pengirim pun pulang setelah mengantarkan surat tersebut. Datanglah hari berikutnya dan ternyata si pembaca surat tak muncul di majlis Sang Raja. Akhirnya Sang Raja mengutus orang kedua untuk menanyakan kabar si pembaca surat. Kemudian sang utusan pun melapor, Si pembaca memegang erat suratmu dan merenunginya.
Namun kenapa ia tak hadir? Bukankah telah kuundang ia untuk datang ke mari? Tanya Raja
Namun ia menghormati risalahmu wahai raja. Dibacanya berulang-ulang dengan indah dan penuh dengan adab!
Katakan padanya untuk datang kepadaku besok atau lusa! Jawab Raja.
Hari berlalu, si pembaca pun tak nampak batang hidungnya.
Berkata sang pengawal, Ia masih membaca suratmu, apakah itu tak cukup bagimu?
Tapi mengapa ia tak menghampiriku?! Raja pun menjadi marah.
Dari kisah tersebut, apakah Raja bisa puas dengan jawaban pengawal? Ataukah justru jawaban itu membuatnya jengkel?
Begitu pula Al-Qur’an yang telah Allah turunkan ke hati Sayidina Muhammad. Kita telah diperintahkan untuk membaca dan merenunginya supaya kita datang kepada Allah.
Allah berfirman, Bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu.
Bukankah sang raja dari segala raja telah mengatakan kepada kita untuk bersegera menuju ampunan Allah?
Di dalam firman Allah lainnya, Menujulah engkau kepada Allah.
Kita dapati sang raja dari segala raja telah mengatakan kepada kita, Datanglah kau kepada-Ku Hampirilah Aku
Maka bagaimana dengan kita yang hanya bagus membaca Al Qur’an tapi tak mau menuju kepada Allah? Apakah untuk ini Al Qur’an diturunkan? Atau kita yang tak memahami maksud diturunkannya?
Imam Hasan Basri pernah menegur para pembaca Al Qur’an di zamannya. Beliau berkata, Sungguh buruk kalian, bukankah Allah menurunkan Al Qur’an untuk kalian baca dan kalian amalkan?! Namun kini kalian jadikan Al Qur’an sebagai pekerjaan membaca semata!
by nailul birroh
0 komentar:
Posting Komentar