Visit Asy syifa 2012

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. ”(Ali Imran / 3 : 110)

Labelisasi Halal Obat dan Kosmetik

"Labelisasi Halal Obat dan Kosmetik Untuk Menjamin Mutu Produk Farmasi Indonesia yang Aman dan Berkualitas"

UKKI Asy Syifa Fakultas Farmasi Universitas Jember

"Remember Allah Always"

This is my Family

periode 2010/2011

This is my Family

periode 2010/2011

This is my Big Family

SKIFI Sentra Kerohanian Islam Farmasi Indonesia 2011

This is SUSPENSI

Suplement Pengetahuan Islam Farmasi

Kepengurusan 2011/2012

'' Yaa Robbi, kuatkanlah kami, rapatkan barisan kami, istiqomahkan kami... Semoga kami senantiasa terhimpun dalam 1 ikatan ukhuwah yang penuh dengan kehangatan dan kecintaan dari-Mu''

Minggu, 20 November 2011

Grand Opening Mentoring



Rabu, 26 Oktober 2011

Open Recruitment UKKI Asy Syifa


Minggu, 16 Oktober 2011

Rujak Party


Rabu, 07 September 2011

Job Descrisption PJ Dana Usaha Musyawarah Nasional I Sentra Kerohanian Islam Indonesia (SKIFI)

Bismillahirahmanirrohim, berdasarkan hasil syuro’ BP fornas 25 Agustus 2011 pukul 08.00 WIB kemarin , maka ada 1 tambahan amanah lagi untuk tmn2 Asy Syifa’  Farmasi UJ yaitu sebagai Penaggung Jawab Dana Usaha untuk MUNAS 1 di Unair nanti. Pemaparan kerja atau jobdesc akan amanah ini adalah sebagai berikut :
o        Mengakomodir kebutuhan dana untuk MUNAS sehingga MUNAS dapat berjalan dengan baik (dengan dukungan dana yang mencukupi).
o        Mengkoordinasikan berbagai kemungkinan sumber dana, misalkan melalui infaq peserta, hibah, donasi, sponsor dsb.
o        Berkoordinasi dengan saudara2 di Unair sebagai tuan rumah MUNAS tentang jumlah dana yang diperlukan untuk MUNAS dan mengatur atau nilai nominal infaq yang disesuaikan dengan jumlah perserta MUNAS.
o        Menjadi pusat koordinasi perolehan dana untuk kesuksesan MUNAS 1 SKIFI.
o        Membuat time line (targetan waktu) untuk pengkoodinasian dana agar kita memiliki arahan dan capaian yang jelas sehingga tidak akan mengganggu kesibukan kita yang lain (misal kuliah, praktikum, organisasi atau yg lain)
o        Membuat pola (bagan) koordinasi untuk lebih mempermudah komunikasi dengan peserta MUNAS.
Amanah sebagai PJ ini tidak diberikan pada perorangan tapi pada Asy Syifa’ sebagai Lembaga Da’wah Namun untuk mengerucutkan komunikasi agar amanah ini dapat  dikelolan dan berjalan dengan baik maka perlu ada 1 orang sebagai koordinator dari internal Asy syifa’. Alhamdulillah dalam hal ini ukhty Rosarina, Farmasi 2010 (085647024359) telah menyatakan kesediaannya sebagai koordinator Danus MUNAS.

Yuk,kita tingkatkan iman kita, ukhuwah kita, kekuatan kerjasama kita, dukungan satu sama lain, dan kesetaraan semangat kita agar dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin. Ok. Semoga Alloh SWT memberikan kemudahan dan juga Asy syifa’ dapat memberikan yang terbaik untuk amanah mulia ini.... Allohu akbar ^^


-Koordinator Panitia MUNAS-

Selasa, 06 September 2011

Semangat yang Terwariskan


...Semangat yang Terwariskan...

Allohuakbar3x...Lailahailallahu Allohuakbar.....Allohuakbar wa lillahilhamd....

29 hari terbaik telah berlalu. Pekik kemenangan tengah berkumandang di seluruh penjuru negeri ini. Kalimat yang sejatinya melambangkan kebahagiaan kita akan datangnya malam 1 syawal yang penuh berkah. Kehadirannya menyiratkan 2 hal dalam hati kita. 2hal yang seolah saling  berkontradiksi satu dengan yang lain. Hal pertama adalah kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa karena puncak kemenangan atas perjuangn kita selama ramadhan telah datang. Hal kedua adalah kesedihan yang mendalam karena dengan terpaksa kita harus mengucapkan ‘selamat jalan’ bagi ramadhan yang mulia. Bulan muhasabah penuh berkah, bulan ‘pendadaran’ bagi diri kita, bulan ‘pembersihan’ dosa, bulan ‘pembina’ bagi ruhiyah kita, dan juga bulan ‘peningkatan bagi kualitas ketaqwaan kita. Dan sekarang bulan itu telah pergi dan baru bisa kita temui lagi setelah 11 bulan yang akan datang (itupun jika Alloh memanjangkan umur kita).

 Satu hal, wajar kita bersedih hati karena kita memang manusia biasa tapi jangan sampai kita terlalu berlarut dalam kesedihan itu. Kata ust. Samson (penerjemah karya fenomenal Laa Tahzan), Jangan Bersedih Saudara-Saudaraku !(Laa Tahzan !). 

Selama ramadhan, kita ingat betul bahwa seolah setiap dari kita dicetak oleh Alloh menjadi fighter-fighter ibadah yang hampir tidak pernah lelah untuk mewujudkan cita kita terhadap-Nya. Ini terjadi karena kondisi ramadhan memang sangat mendukung untuk ini. Disamping syaiton yang terbelenggu, lingkungan yang islami tentu menjadi faktor pendorong dasar akan besarnya semangat kita. Pertanyaan besarnya sekarang, AKANKAH SEMUA INI BERLANJUT ??

Sebagai muslim yang masih lemah, saya sendiri mengakui untuk menjaga kualitas ibadah terutama kalau sudah masuk syawal sungguh tidaklah mudah. Kesibukan kita untuk bersilaturahim dengan keluarga ataupun saudara seringkali memaksa kita untuk mengurangi laju produktivitas ibadah kita.

Untuk itu saya berpesan, mari bersama-sama kita mewarisi semangat ramadhan untuk kita bawa dan jaga pada bulan-bulan berikutnya. Caranya seperti apa ?. Jawabannya mudah saja, bisa dengan saling mengingatkan dan menasehati lewat sms2 tauchih, status fb, twitter, blog dsb. Seperti yang Alloh kalamkan pada QS Al Ashr ayat terakhir bahwa kita dianjurkan untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.
Allohuakbar, semoga kita menjadi pemenang...benar-benar pemenang. Bukan hanya untuk sekarang tapi juga jauh kedepannya...

by bayu trimurti

Visit Asy Syifa' 2011






 by bayu trimurti

Musyawarah Besar UKKI Asy Syifa' Farmasi UJ 2011



by bayu trimurti

Jumat, 12 Agustus 2011

belajar Puasa Dari Kupu-kupu yuk,.

Kupu-kupu adalah hewan yang sangat indah dan menarik. Sayapnya yang berwarna-warni dengan motif yang sangat rapi serta kelincahannya terbang dari satu bunga ke bunga yang lain, menjadi daya tarik bagi setiap orang untuk mengagumi makhluk ini.
 
Ketika kupu-kupu pun berpuasa,.
Kupu-kupu tak hadir begitu saja ke muka bumi, tapi melalui proses metaformosis dari binatang yang bernama ulat. Menyebut namanya, mungkin ada sebagian orang yang jijik, geli, takut, penyebab kulit gatal, perusak tanaman, dan sebagainya. Ia begitu identik dengan sifat yang tidak baik. Hampir tak ada orang yang mau menyentuhnya.

Namun, ketika seekor ulat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik dan indah, semua orang pun berusaha memilikinya dan bahkan mengaguminya. Mereka tak merasa takut dengan seekor kupu-kupu yang sesungguhnya berasal dari ulat. Itulah kupu-kupu. Hewan yang indah dan menarik. Makanannya pun bahan pilihan, dan selalu membantu proses penyerbukan tanaman.

Untuk menjadi kupu-kupu, ulat terlebih dahulu menjadi kepompong. Itulah sebuah metamorfosis, yang dalam bahasa manusianya sedang menjalani puasa, menjauhkan dari dari makan dan minum, menutup dirinya dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Ia begitu mirip dengan cara kita beriktikaf, yaitu merenung diri dan melakukan pertobatan, sehingga keluar menjadi kupu-kupu yang indah, disayang semua orang dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Itulah barangkali gambaran puasa Ramadhan yang diharapkan oleh Allah SWT terhadap orang-orang yang beriman. Kita, umat manusia yang banyak berbuat salah dandosa, hendaknya biasa belajar dari ulat dan mengubah diri menjadi manusia yang bertakwa dan disayang Allah SWT.

 

Tipe manusia yang disayang Allah itu adalah; pertama, orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati (tidak sombong) dan apabila orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. (QS Al-Furqan [25]: 63).

Demikianlah gambaran orang mukmin yang berpuasa, senantiasa menyebarkan kelembutan dan keindahan, serta tidak suka berbuat keonaran dan kerusakan, di manapun dia berada. Sebagaimana sifat kupu-kupu yang hinggap di sebuah dahan yang tak akan pernah ada yang patah sekecil apa pun dahan yang dihinggapinya.

Kedua, mereka yang senantiasa mendirikan shalat lima waktu dan shalat tahajjud di malam hari sebagai wujud syukur kepada Allah (Al-Furqan [25]: 64, 73). Seperti kupu-kupu, di manapun seorang mukmin berada, dia akan selalu melaksanakan perintah Allah, menebarkan kasih sayang, dan menolong orang lain. Sebab, ia menyadari bahwa sesungguhnya dirinya hanyalah seorang hamba yang juga tidak memiliki kemampuan apa-apa tanpa anugerah dari Allah SWT.

Ketiga, orang yang berhasil dalam pusanya, ia akan memilih  makanannya dari yang halal dan yang baik-baik saja, layaknya kupu-kupu yang hanya memilih sari madu bunga sebagai makanannya. Orang yang berpuasa dan mukmin sejati, akan senantiasa menjauhkan diri dari yang haram, seperti korupsi, mencuri, menipu, dan lainnya. (QS Al-Baqarah [2]: 168).

by nina wijiani

Kamis, 11 Agustus 2011

Aku vs Diriku

bergerak merupakan rumus utama menuju impian besar kita. sehebat apapun rencana kalau tidak kita mulai dengan bertidak maka rencana tersebut hanyalah sebuah coretan yang tidak berharga. oleh karenanya visi besar akan menjadi luar biasa jiki diiringi oleh tindakan untuk mewujudkannya.

namun, apa yang kita rasakan ketika ada orang yang selalu senantiasa hadir untuk menghentikan langkah kita? bagaimana perasaan kita jika setiap kali kita akan melangkah selalu ada saja orang yang menghambat langkah kita? bagaimana jika setiap upaya kita untuk mewujudkan mimpi kita selalu dihalangi, dibatasi, dihambat dan sejenisnya oleh orang lain? mungkin kesal... atau efek yang terparah adalah kita menjadi malas bertindak dan mengubur semua cita-cita kita.

ketahuilah.. . bahwa orang lain yang mencoba menghalangi langkah kita bukanlah penghambat permanen atas usaha kita mewujudkan cita-cita kita. Mereka hanyalah penghalang sementara yang lama kelamaan akan bosan dengan kegigihan kita untuk tetap konsisten mewujudkan cita-cita kita.

sesungguhnya musuh terbesar yang akan selalu menghalangi kita untuk melangkah adalah diri kita sendiri. ya... diri kita merupaka musuh besar kita sekaligus sahabat terdekat kita. pernahkah kita memergoki diri kita berkata:
" Ah... sepertinya sulit"
" sepertinya hal tersebut tidak mungkin"
" percuma diteruskan.. . aku tidak akan berhasil"
dan bisikan-bisikan sejenisnya yang membuat kita malas dan enggan untuk meneruskan langkah kita, suara hati yang selalu melemahkan langkah kita, kata-kata yang sering kali hadir untuk menjadi alasan dan pembenaran atas kemalasan kita untuk BERGERAK.

sahabat...
bayangkanlah! ! apa yang akan kita capai seandainya kita mendukung 100% diri kita? apa yang kita rasakan seandainya setiap kali akan melangkah bisikan-bisikan positif dalam diri kita senantiasa hadir untuk menguatkan langkah kita.

sahabat...
selama kita mampu menaklukan musuh terbesar kita tersebut, maka kita akan memiliki semangat yang luar biasa dalam melangkah. selama kita mampu keluar dari rasa khawatir dan ketakutan saat mengambil keputusan untuk memulai sebuah langkah maka saat itu pulalah energi positif akan hadir dan berubah menjadi motivasi yang dahsyat yang akan mengiringi langkah kita untuk mewujudkan semua impian kita.

SELAMAT BERJUANG!!!
 
Penulis: Febriya Fajri, S,Pt

by hendra widya putra

Berlari... atau... Gigit Jari..


apa yang akan dilakukan oleh seorang Atlet lomba lari ketika wasit menembakkan pistol tanda perlombaan dimulai? ya, mereka akan berlangsung berlari secepat mungkin menuju garis finish
apa yang dilakukan team sepakbola atau team olahraga lain ketika wasit meniup tanda pertandingan dimulai? ya.. mereka akan langsung tancap gas berusaha mengungguli team lawannya.

apa yang terjadi ketika mereka tidak langsung tancap gas dan berlari? tentunya mereka akan tertinggal jauh oleh peserta lainnya, dan ketika mereka sadar, mereka akan terpana (tidak percaya) karena telah jauh tertinggal oleh peserta lainnya.

sahabat...
dalam kehidupan ini pun kita berlomba. Allah memberikan peluang yang sama pada setiap hambanya, untuk berlari secepat mungkin menuju garis finish mereka. Allah memberikan peluang pada kita untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik (fastabikhul khoirot)

namun, fenomena yang banyak kita temui adalah justru banyak orang yang bersantai ketika perlombaan telah dimulai. mereka tidak sadar kalau mereka telah tertinggal jauh dari rekan-rekan seusianya yang terus berusaha keras berlari menuju impiannya. dan ketika mereka sadar mereka akan terpana dan berkata dalam hati... "kok yang lain sudah mapan, gw masih begini aja", "kok yang lain sudah nyaman, gw masih kerja keras".

sahabat...
BERLARILAH SEBELUM TERLAMBAT!!!
kerjakanlah sesuatu yang sederhana dari hal yang bisa anda lakukan saat ini, mulailah dari hal-hal yang kecil dan jangan pernah meremehkan langkah kecil tersebut. Bukankah ribuan kilometer akan bisa ditempuh kalau kita memulai langkah pertama? Seseorang pun tidak bisa langsung naik ke lantai kelima, tetapi dia harus menaiki dan melewati satu demi satu anak tangga barulah sampai pada tingkat lima.

Perjalanan yang jauh hanya akan tercapai kalau langkah pertama diambil.
Bahkan seekor siput pun dapat menempuh jarak yang sangat jauh


Rahasia besar yang harus diketahui tentang orang-orang besar yang berhasil mewujudkan mimpinya adalah mereka tidak langsung berhasil mewujudkan mimpi besarnya itu, tetapi mereka dengan sabar melakukan aktivitas yang pada saat itu bisa mereka lakukan kendatipun itu adalah hal yang kecil. Dan mereka mnenyadari bahwa setiap aktivitas yang mereka lakukan adalah bagian dari langkahnya untuk mewujudkan impian-impian besarnya tersebut.

BERLARILAH SEBELUM MENYESAL!!!
banyak mahasiswa yang ketika kuliah mereka santai, tapi menyesal saaat teman-teman yang lainnya lulus dan dia belum mengerjakan apa-apa.
banyak pelajar yang santai dan menyesal ketika di akhir tahun ajaran harus menerima kenyataan tidak lulus.
banyak orang yang ketika masih mudanya lebih banyak santai dan bermain menyesal karena ketika sudah menjelang tua mereka belum mendapatkan apa-apa.

BERLARILAH SEBELUM GIGIT JARI!!!

Penulis : Febriya Fajri, S. Pt

by hendra widya putra

Sebelum Kamu Mengeluh

 
sebelum kamu mengeluh tentang pekerjaanmu...
pikirkanlah tentang seseorang yang tidak memiliki pekerjaan atau seseorang yang sedang berusaha keras mencari pekerjaan

sebelum kamu mengeluh mengenai rumahmu...
pikirkanlah tentang seseorang yang hidupnya harus pindah dari satu kolong jembatan ke kolong jembatan lainnya

sebelum kamu mengeluh tentang rasa makananmu..
pikirkanlah tentang seseorang yang mengisi kekosongan perutnya dari sisa-sisa makanan orang lain


sebelum kamu mengeluh karena tidak memiliki apa-apa...
pikirkanlah tentang seseorang yang menadahkan tangannya meminta belas kasihan orang lain di jalanan

sebelum kamu mengeluh tentang pasangan hidup anda...
pikirkanlah tentang seseorang yang setiap harinya berdoa agar dipertemukan dengan jodohnya

sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu...
pikirkanlah tentang seseorang yang sangat berharap memiliki generasi penerus namun tidak bisa karena dia steril

sebelum kamu mengatakan sesuatu yang kurang baik dan dapat menyakiti hati orang lain...
pikirkanlah seseorang yang tidak bisa berbicara sama sekali

sebelum kamu berkeluh kesah tentang kondisi dirimu...
pikirkanlah tentang orang-orang cacat yang tidak memiliki anggota tubuh yang sempurna

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain...
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa

ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterima kasihlah kepada Allah SWT bahwa kamu masih hidup dan kesempatan.

sesungguhnya keadaan tidak akan pernah berubah dengan hanya berkeluh kesah.
berusahalah semaksimal mungkin biarkan dan serahkan semuanya pada Allah (Qs: 13:11)
 
Penulis : Febriya Fajri, S. Pt

by hendra widya putra

Senin, 08 Agustus 2011

Logo UKKI ASY SYIFA’


LOGO UKKI ASY SYIFA’

Filosofi makna :

Lingkaran hijau tebal bertuliskan Pharmaceutical UNEJ

Lingkaran bermakna bahwa As syifa merupakan organisasi yang dilingkupi oleh dasar ukhuwah yang kuat,Warna dasar hijau menandakan kesejukan dan kedamaian. Tulisan Pharmaceutical UNEJ bermakna konsistensi UKKI dalam menjaga komitmen. 

Simbol bentukan masjid berwarna biru keabu-abuan

Lambang masjid menandakan bahwa UKKI As syifa’ merupakan organisasi yang islami dan berwawasan terbuka. Warna dasar biru kebu-abuan bermakna keikhlasan dan kesederhanaan. 

Lambang farmasi berwarna hitam

Lambang farmasi menandakan bahwa UKKI Asy syifa beranggotakan warga farmasi dan berprogress kesehatan. Warna hitam memiliki arti kesungguhan.             

Logo Universitas Jember

Hal ini menunjukkan bahwa UKKI As syifa’merupakan salah satu dari organisasi serupa  yang berada di Universitas Jember. 

Tulisan UKKI ASY SYIFA’ bercetak tebal dalam dalam segiempat berwarna biru keabu-abuan.

Tulisan UKKI ASY SYIFA’ bercetak tebal menunjukan posisi yang strategis dan kokoh dalam menjalankan amanah. Segi empat berwarna biru keabu-abuan menunjukkan 4 dimensi pembinaan UKKI Asy syifa’ yaitu Ruhiyah, Fikriyah, Jasadiyah, Khulukiyah yang dilandasi oleh keihlasan hati. 

Logo farmasi dan Universitas Jember yang berada dibawah simbol bentukan masjid  
menunjukkan pola-pola kegiatan organisasi yang dinaungi oleh nilai-nilai islam.

by UKKI Asy-Syifa

(BBM) BUKA BARENG MABA

Semarak Ramadhan 1432 H
Jumat, 5 Agustus 2011, Asy – Syifa kembali menggelar sebuah acara yang spesial bagi Mahasiswa baru angkatan 2011 yang baru saja menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Farmasi Universitas Jember, Acara yang telah di persiapkan sejak 2 bulan sebelumnya oleh panitia, acara buber kali ini mengangkat tema “SEMARAK RAMADHAN 1432 H”, dengan menghadirkan Ustadz Bagus S, S.T sebagai pematerinya.
Adapun kepanitiaan yang terbentuk di balik terselenggaranya acara ini adalah : Alif sebagai ketua panitia, Ima sebagai sekretaris yang selalu di sibukkan dengan adminitrasi terkait acara ini misalnya proposal, Tira sebagai bendahara yang harus memutar otak ekstra untuk me – manage keuangan, dan beberapa Koordinator masing – masing sie yang bertanggung jawab atas job disk nya masing – masing, misalnya Nina sebagai sie acara yang bertanggung jawab selama proses berlangsungnya acara, Krisna sebagai sie perlengkapan yang bertanggung jawab untuk menyiapkan peralatan yang di butuhkan, Irwin sie Humas yang ribet dengan undangan dan promosi kepada Maba, pada Sie Pubdekdok yang di kepalai oleh Ajeng yang harus menyiapkan stiker buat maba dan dokementasi saat acara berlangsung, dan siska sebagai sie konsumsi yang bertanggung jawab atas makanan buat peserta dan panitia, dan tentunya mereka tak bekerja sendirian tanpa bantuan teman - teman asy – syifa yang lainnya, yang saling bahu membahu demi kelancaran acara ini, persiapan yang kami persembahkan demi kelancaran acara ini tidak berjalan mulus, karena selama persiapan itu kami menghadapi masalah – masalah yang lumayan rumit untuk kami pecahkan bersama, yakni tanggal pelaksanaan yang menjadi rencana awal yakni tanggal 4 agustus tidak direstui oleh Bapak Yudi sebagai Pembantu Dekan 3, karena tanpa restu dari beliau acara kami tidak dapat terselenggarakan, akhirnya para panitia harus memutar otak mencari hari lain untuk pelaksanaan BBM, akhirnya rapat demi rapat yang di adakan panitia memutuskan tanggal  5 agustus sebagai hari pelaksanaan BBM ini, tentunya dengan banyak pertimbangan kami memutuskannya, rapat yang dilakukan tak hanya di Musola Mungil kami Baitus Syifa, yang selama ini menjadi saksi bisu perjuangan kami menyiapkan acara ini namun kami juga pernah rapat online melalui via chatting di Facebook, mengingat beberapa panitia yang saat itu sedang di luar kota, misalnya Mas Bayu, Kun Rasyida, Rossa dan beberapa teman lainnya.  Subhanalloh, semoga Alloh membalas setiap jerih payah panitia untuk acara ini.
Tanggal pelaksanaan yang telah disepakati telah tiba, berdasarkan rapat terakhir untuk menggelar acara ini memutuskan bahwa panitia kumpul di kampus jam 1 untuk berbenah menyiapkan tempat yang akan digunakan saat acara yaitu Ruang Kuliah 1 Fakultas Farmasi Jember, tentunya sie perlengkapan yang di sibukkan saat moment ini, mereka harus memasang sound sistem, viewer, membersihkan ruangan,menggelar karpet, menata meja dan lain – lainnya, tentunya mereka di bantu dengan teman – teman lainnya, di waktu yang bersamaan ada tim yang sudah bersiaga meracik es buah sebagai takjlnya,sebuah perpaduan kerja sama yang harmonis,jam 3 kurang lima belas menit lagi, persiapan kami telah 99% matang, lantas panitia sholat ashar berjamaah terlebih dahulu sebelum acara dimulai dan akan ada banyak undangan yang akan datang menghadiri acara kami, solat jamaah telah usai, waktu juga telah menunujukan pukul 3, namun masih belum ada satupun undangan yang terdiri dari MABA, donatur, dan beberapa Undangan dari organisasi ekstra kampus seperti FSUKI dan LDK Al – Hikmah, maunpun intra Kampus yakni UKM yang ada di Fakultas Farmasi seperti Pring Kuning, Lingkar, Essensi, Fassenden,perwakilan dari BEM yang menunjukan batang hidungnya untuk menghadiri acara kami, namun kami maklum mungkin masih sholat ashar terlebih dahulu, karena waktu yang kami tetapkan terlalu mapet dengan waktu ashar, maklumlah sewaktu menetapkan jadwal susunan acara masih menggunakan jadwal imsakiyah yang lama, dimana waktu ashar masih jam 2.45 namun memasuki ramadhan waktu ashar menjadi jam 3, jadi kami memaklumi adanya keterlambatan dari peserta.
Menit ke menit terus berlalu, dan waktu telah menunjukan pukul  4, namun jumlah peserta yang hadr masih belum sesuai dengan yang kami harapkan, masih terlalu sedikit untuk bisa memulai acaranya, Nina sebagai sie acara mulai gelisah menghadapi fakta yang begitu mengecewakan ini, mengingat upaya kami selama ini dalam menyiapkan acara ini tidak disambut baik dengan antusiasme peserta khususnya MABA yang bagi kami  begitu spesial sehingga kami mengadakan acara penyambutan bagi mereka, sie acara yang sudah menetapkan susunan acara, terpaksa harus mencari strategi baru untuk kelangsungan acara ini, karena susunan acara yang awal sudah tidak cocok lagi karena molornya waktu yang sangat signifikan, yang sedari awal ditetapkan bahwa acara dimulai jam 3 atau setidaknya jam 3.15, kini karena keterlambatan peserta acara baru dimulai pukul 4.15, tentunya banyak agenda yang harus di hapuskan. Irwin sebagai Koordinator Humas yang bertanggung jawab atas penyampaian Informasi kepada MABA tak kalah gelisahnya, karena merasa tak berhasil mempropaganda MABA untuk menghadiri acara kami, tapi MABA tahun ini beda dengan MABA tahun sebelumnya yang begitu antusias menghadiri acara serupa, meskipun tahun lalu MABA di tarik iuran, namun mereka tetap semangat.
Akhirnya acara di mulai pada pukul 4.15, setelah MC ( septian ) membuka acara ini, dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Bambang selaku dekan Fakultas Farmasi dan Alif sang ketua panitia acara ini, sambutan telah selesai kini saatnya untuk tilawah oleh Hendra yang membacakan surat Al – Baqoroh 183 – 184, setelah itu pemutaran video motivasi oleh Mas bayu, Videp ini  bertujuan memberikan motivasi kepada para maba yang baru memasuki dunia kampus. video motivasi yang di buat oleh Danang,  seorang mahasiswa IPB yang mampu memotivasi banyak orang karena kisah hidupnya, dia mampu memeluk semua mimpi – mimpinya, berawal dari coretan tangannya yang menuangkan semua mimpinya dalam secarik kertas, kemudian dengan kesungguhan usaha dan Doa yang terus ia panjatkan kepada Alloh, satu per satu mimpi – mimpinya itu berhasil ia taklukkan,( Subhanalloh, is amazing life,,,,),  setelah video selesai, materi dari Ust. Bagus yang sepertinya sesuai dengan video yang kami putarkan yaitu memotivasi MABA untuk berani bermimpi dan berusaha untuk menggapainya, dan tak terasa waktu yang di nanti pun tiba, yakni Adzan Magrib, acara segera di akhiri dengan doa bersama yang di bawakan langsung oleh sang pemateri.
Segarnya takjil berupa es buah dengan perpaduan warna yang menarik dari perbaduan buah sebagai isinya yaitu : semangka, pepaya,melon, nanas, nutrijel, telah lewat di kerongkongan kami semua dan mampu mengurangi dehidrasi tubuh yang sedari pagi tidak terisi oleh air, setelah takjil dengan segelas es buah, kami lanjutkan dengan sholat magrib berjamaah, kemudian baru buka dengan makanan yang tak kalh spesialnya dengan takjil kami, catering makanan yang telah kami pesan dengan menu ayam bakar kepada siska mampu menggugah nafsu makan kami, karena selain penampilannya menarik soal rasa juga tak kalah menariknya, kami puas karena hasrat makan kami telah terpenuhi, sambil menunggu waktu untuk terawih, Mas Bayu kembali menggelar aksinya dengan memutarkan video tentang Mentoring, video ini merupakan sebuah testimony yang cocok dengan launching-nya program baru kami yang bertajuk “ CTM” atau kepanjangan dari Club to be a True Moslem, ini adalah sebuah program baru di asy – syifa dan sebenarnya sudah menjadi program lama untuk di kampus – kampus lainnya, namun dengan nama yang berbeda – beda, inti dari program ini adalah suatu wadah dimana saling mempelajari Islam secara keseluruhan dimulai dari dasar – dasar dan juga pengawalan langsung yang di lakukan oleh mentor agar dapat langsung di aplikasikan ke dalam kehidupan sehari  - hari, selain itu juga sebagai suatu wadah dimana nanti tiap 1 kelompok bisa sharing segala hal dalam forum, mau curhat tentang keluarga, masalah kuliah, apapun tak terbatas alias unlimited topik yang mau di sharingkan, manfaat yang lain juga mempererat tali persaudaraan. Adapun yang akan mejadi mentor atau pendamping adalah kakak tingkat, sehingga akan terjalin hubungan kekeluargaan antara kakak angkatan dan adik angkatan, dan kominikasi yang terjalin adalah komunikasi 2 arah, artinya tidak ada yang menjadi guru pada forum ini, semuanya saling belajar kepada satu sama lain karena tiap minggunya akan bergantian tugas siapa yang akan memberikan tausiah kepada temannya, setidaknya seperti itulah gambaran tentang apa itu CTM, untuk di Asy – syifa sendiri program ini masih benar – benar baru, sekarang saja masih ada 1 kelompok CTM yang terus berjalan tiap minggunya, kelompok ini langsung di mentoringi langsung oleh dosen farmasi yakni Bu. Afifah, dan banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh peserta CTM ini, hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain seperti  di Fakultas Farmasi UGM yang telah mewajibkan adanya mentoring sebagai salah satu mata kuliah wajib disana(agama islam), ini sebuah bukti bahwa urgensinya mentoring sebagai wadah penyelamat generasi muda khususnya mahasiswa di ambang batas kehancuran modernisasi  yang makin tak terarah ini.
Dengan berakhirnya launching program CTM ini, berakhir pula serangkaian acara buber pada Ramadhan tahun ini, namun untuk panitia, masih ada beberpa tugas yang belum selesai yakni merapikan tempat seperti semula untuk itu, panitia sholat taraweh di kampus dan setelah itu membenahi semuanya, setelah selesai berbenah kamipun mengevaluasi acara kami dan telah kami temukan jawaban atas sedikitnya MABA yang datang yaitu , tanggal pelaksanaan yang tidak tepat, karena banyak MABA yang pulang kampung, makumlah masih baru menjadi mahasiswa, gejala home sick masih sering mengincar mereka, tapi tidak masalah meski sedikit yang datang namun antusiasme mereka kkepada asy – syifa makin terpancar hal ini dapat di lihat dari jawaban mereka di lembar feed back yang di berikan oleh panitia, kebanyakan dari mereka menyatakan bahwa akan merindukan kegiatan serupa.
Tetap semangat buat teman – teman asy – syifa, jangan pernah letih untuk tetap berusaha dan berkarya demi tegaknya agama Islam di bumi kampus Farmasi, memang untuk sekarang tidak ada yang menggaji atas setiap peluh yang kita teteskan dalam gerak kita, namun ingatlah janji Alloh untuk para hambaNya yang berusaha menegakkan agamaNya, bukankah Alloh tidak pernah berbohong?? So, tak perlu ragu atas janji pahala yang telah di janjikan untuk kita asalkan kita tetap istiqomah dijalanNya, aminnn
Ya Alloh,
Kami titipkan hati ini padaMu
Jagalah agar selalu istiomah di JalanMu,,
Satukanlah derap langkah kami
Agar kami tak pernah letih dan jemu
Untuk melangkah menegakan agamaMu
Hingga jantung ini berhenti berdetak,,,,,

By nina wijiani

Senin, 01 Agustus 2011

Agar Ramadhan Lebih Bermakna.


......Marhaban yaa Syahru Ramadhan, Marhaban yaa Syahrossyiaam....

Gegap gempita hadirnya bulan idaman dalam satu tahun terakhir sudah mulai terasa hingga awal ramadhan kali ini. Rindu yang nyaris tak terbendung akan kemuliaan bulan suci ini seolah mengalahkan segala kesibukan yang mungkin tengah melingkar pada tubuh kita sekarang. Sebelumnya syukur Alhamdulillah atas izin Alloh kita bisa kembali bertemu dengan ramadhan yang mulia.

 Bulan ramadhan Alloh sebut sebagai bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Artinya secara logis bulan ini bisa menjadi penebusan dosa-dosa kita selama 1000 bulan tersebut (83,33 tahun). Coba berkaca umur kita sekarang sudah berapa, kemudian coba estimasikan dengan angka 83,33, pastinya ini telah akumulasi melewati batas umur yang normalnya ada pada seorang manusia. Subhanalloh....

Hikmah dari ini, esensinya bukan terletak pada seberapa banyak pahala yang dapat kita raup, namun lebih kepada bagaimana kesungguhan dan keistiqomahan kita untuk melewati setiap moment-moment berharga di bulan ramadhan tahun ini. Artinya orientasi kita bukan hanya kepada hasil namun yang lebih penting adalah bagaimana kita berproses untuk mencapai hasil tersebut.
Lantas bagaimana agar ibadah ramadhan yang merupakan perjalanan proses ini menjadi lebih berharga dan bertaburan kemuliaan. Saya memiliki beberapa tips yang semoga dapat membantu untuk mencapai keberhargaan tersebut.

    Luruskan dahulu niat kita untuk menjalani ibadah-ibadah apapun di bulan suci ini. Niatkan semata-mata karena Alloh SWT.

·     Buatlah target atau pencapaian apa yang ingin kita raih dibulan ramadhan ini dan jangan lupa untuk menuliskannya

Bisa ditulis di selembar kertas, buku catatan kita atau yang lain. MULAILAH dari target yang sederhana bila belum berani untuk membuat target yang lebih berat. Contoh target ini bisa jadi seperti ini

-    Tilawah minimal 1 jus dalam sehari. Sehingga dalam 30 hari ramadhan bisa 1 kali khatam Qur’an.
-      Sholat jama’ah minimal 3 kali dalam sehari.
-      Sholat shubuh selalu berjama’ah.
-      Shalat tarawih yang terjaga setiap malam ramadhan.
-     Mulai menghafal qur’an disamping tilawah biasa, bisa dengan memulainya dari surat-surat pendek pada jus 30.
-      Membantu orang tua masak untuk berbuka atapun sahur.
-      Olahraga setiap pagi.
-      Mengirim sms tauchih dua hari sekali.
-      Senantiasa tersenyum saat bertemu dengan orang lain, siapapun itu.
-      Tidak menonton tayangan-tayangan TV yang tidak bermanfaat.
-       dsb.

Contoh tersebut hanya sebagai gambaran secara umum saja. Silakan disesuaikan dengan kemampuan dan kesibukan kita masing-masing. Intinya, adanya target-target seperti diatas sejatinya bukan menjadi beban pemberat bagi kita, namun justru sebagai motivator bagi kita untuk menjadikan ramadhan ini lebih bermakna dan punya taste yang spesial. Dan lagi target tersebut bisa menjadi do’a kita kepada Alloh SWT. 

·      Hindari sedini mungkin hal-hal yang bisa menyebabkan kita bermaksiat.
 
Saya sangat menyarankan terutama pada diri sendiri agar sedini mungkin kita mendekati yang namanya maksiat. Karena apabila kita telah dekat, maka biasanya sulit bagi kita untuk menghindar.

Contohnya adalah internet. Bila tidak betul-betul perlu hindari penggunaan internet, baik untuk facebook, chatting dsb. Yang jadi catatan adalh, bila tidak betul-betul perlu dan mendesak. Internet bisa menjadi media termudah kita untuk bertemu dengan kamaksiatan. Banyak gambar-gambar yang sebenarnya tidak kita inginkan akan tetapi tiba-tiba ada di wall kita. Perlu kita ingat bahwa maksiat tidak hanya berawal dari sebuah kesengajaan, namun bisa jadi dan mungkin sering terjadi bahwa maksiat bermula dari seseatu yang tidak kita sengaja sebelumnya. Ingatlah selalu ayatullah berikut


         “ Dan janganlah kamu mendekati zina,  Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk “ (Al Isra’ ayat 32)
        
·    Penuhi waktu-waktu kosong  kita dengan aktivitas-aktivitas yang positif, meskipun itu aktivitas yang ringan.

 Pernah ada sahabat yang mengatakan bahwa kalau kita tidak mencoba untuk memenuhi waktu luang kita dengan ibadah atau hal posiitif lainnya, maka opsi keduanya adalah syetan yang akan memenuhinya. Na’uzubillahiminzaliik....

·    Cobalah menghiasi lisan ini dengan berdzikir, entah saat kita sedang berada diatas motor, sedang berjalan ke masjid, sedang tiduran dsb.
 
Akan tetapi saya mengingatkan agar jangan melakukan hal ini saat kita di toilet/ WC, karena ini bukalah tempat yang suci untuk berdzikir, meskipun dilafalkan didalam hati.

Selanjutnya saya berharap semoga ramadhan tahun ini bisa kita jalani dengan lebih khusyu’ dan dengan kualitas yang jaaaauuuh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya..amiin

Barokalloh dan semoga bermanfaat !

By bayu trimurti

Jumat, 29 Juli 2011

Jujur Membawa Berkah


“Jujur bakale mujur” alias jujur akan beruntung. Demikian kata pepatah. Namun, kadang pepatah diplesetkan menjadi “jujur bakale ajur” yang artinya jujur akan hancur. Tapi benarkah demikian? Untuk membuktikannya, mari kita simak kisah salah seorang sahabat, yaitu Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu dalam sebuah hadits berikut ini.
Dari Abdullah bin Ka`ab bin Malik ra. ( beliau adalah seorang panglima perang), dari anaknya, ia berkata : “Saya mendengar Ka`ab bin Malik bercerita tentang tertinggalnya (tidak bersama) Rasulullah SAW Dalam perang Tabuk, Ka`ab bin Malik berkata : “ Saya selalu bersama Rasulullah SAW dalam setiap peperangan, kecuali dalam perang Tabuk. Memang saya juga tidak bersama beliau dalam perang Badar, tetapi tak seorang pun dicela, karena tidak ikut perang tersebut. Sebab waktu itu Rasulullah SAW bersama kaum muslimin keluar bertujuan menghadang rombongan Quraisy, lalu tanpa terduga Allah mempertemukan mereka dengan musuh.
Sungguh aku mengikuti pertemuan bersama Rasulullah SAW pada malam hari di dekat Jumrah Aqabah, ketika kami berjanji memeluk Agama Islam. Saya tidak merasa lebih senang seandainya saya bisa mengikuti perang Badar, tetapi tidak mengikuti ba`iat di Jumrah Aqabah, meskipun perang Badar lebih banyak disebut-sebut keutamaanya di kalangan manusia daripada Ba`iat Jumrah Aqabah. Adapun cerita tentang diriku tidak ikut perang Tabuk, waktu itu saya sama sekali tidak merasa lebih kuat ataupun lebih mudah (mencari perlengkapan perang), daripada ketika aku tertinggal Rasulullah SAW daripada ketika aku tertinggal dari perang Tabuk. Demi Allah sebelum perang Tabuk saya tidak dapat mengumpulkan dua kendaraan sekaligus, tetapi waktu perang Tabuk kalau mau saya bisa melakukannya.
Dikarenakan Rasulullah SAW berangkat ke Tabuk ketika hari itu sangat panas, menghadapi perjalanan jauh dan sulit, serta menghadapi musuh yang berjumlah besar, maka Rasulullah merasa perlu membekali kaum muslimin akan kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi, agar kaum muslimin membuat persiapan yang cukup. Rasulullah juga menjelaskan tentang tujuan mereka.
Waktu itu, kaum muslimin yang ikut perang Tabuk bersama Rasulullah SAW cukup banyak (sekitar 30.000 orang), tetapi nama-nama mereka tidak tercatat dalam buku. Sedikit sekali di antara mereka yang absen (bersembunyi dan tidak ikut perang). Orang-orang yang absen itu mengira bahwa Rasulullah SAW tidak mengetahuinya, selama wahyu Allah Ta`ala tidak turun.
Rasulullah berangkat ke Tabuk ketika buah-buahan dan tetumbuhan kelihatan bagus. Karena itu, hatiku lebih condong ke sana (kepada buah-buahan dan tetumbuhan). Tatkala Rasulullah dan kaum muslimin hendak berangkatmempersiapkan segala sesuatunya, akupun bergegas keluar, guna mempersiapkan diri bersama mereka. Namun saya kembali tanpa menghasilkan apa-apa, padahal dalam hati aku berkata: “Saya mampu mempersiapkannya jika bersungguh-sungguh.”
Demikian itu berlangsung terus, dan saya selalu menundanya untuk mempersiapkan perlengkapan perang, sampai kesibukan kaum muslimin memuncak. Pada akhirnya, di pagi hari Rasulullah SAW beserta kaum muslimin berangkat, sementara saya belum mengadakan persiapan. Lalu saya keluar (untuk mencari perlengkapan), tetapi saya kembali dengan tangan kosong. Hingga kaum muslimin bertambah jauh dan pertempuran semakin dekat. Kemudian saya putuskan untuk menyusul kaum muslimin. Dengan perasaan menyesal ia berkata: “Andai saja saya berbuat demikian, namun takdir menentukan lain,”
Akhirnya, apabila saya keluar dan bergaul dengan masyarakat sesudah berangkatnya Rasulullah SAW hatiku resah dan saya menganggap diri ini tidak lebih sebagai seorang munafiq, atau lelaki yang diberi keringanan oleh Allah karena lemah (pada saat itu, di Madinah yang tinggal hanyalah orang-orang yang disebut munafiq dan orang-orang yang udzur karena amat lemah, seperti orang yang tidak dapat berjalan, buta, sakit, dan sebagainya).
(Menurut keterangan teman-teman) Rasulullah SAW tidak pernah menyebut-nyebut saya, hingga sampai ke Tabuk. Sesampainya di Tabuk, barulah beliau bertanya : “Apa sebenarnya yang dikerjakan oleh Ka`ab bin Malik?” Salah seorang dari Bani Salimah menjawab : “Ya Rasulullah, dia terhalang oleh selendangnya dan sedang memandang kedua pinggangnya (sedang bersenang-senang memakai pakaiannya). “Tetapi Mu`adz bin Jabal menghardiknya : “Betapa buruk perkataanmu, Demi Allah, yang kami ketahui pada Ka`ab hanyalah kebaikan.” Rasulullah SAW pun diam. Pada saat itulah melihat seorang lelaki berpakaian putih sedang berjalan di kejauhan. Rasulullah bersabda: “Mudah-mudahan itu adalah Abu Khaitsamah.” Ternyata benar, orang itu adalah Abu Khaitsamah Al-Anshariy. Dialah orang yang bersedekah segantang kurma, ketika diolik-olok oleh orang munafiq.
Ka`ab meneruskan ceritanya: ”Tatkala saya mendengar, bahwa Rasulullah berada dalam perjalanan pulang dari Tabuk, maka kesusahan pun mulai menyelimuti saya. Saya mulai mereka-reka, alasan apa yang bisa menyelamatkan saya dari Rasulullah SAW Saya juga meminta bantuan keluargaku mencari alasan dan jalan keluar yang sangat baik. Tetapi, ketika mendengar bahwa Rasulullah SAW sudah dekat, hilanglah segala macam kebohongan yang saya siapkan, hingga saya yakin tidak ada alasan yang dapat menyelamatkan dari Rasulullah SAW selamanya. Karena itu saya mengatakan yang sebenarnya.
Keesokan harinya, Rasulullah SAW tiba. Biasanya, kalau beliau datang dari bepergian, yang beliau tuju pertama kali adalah masjid. Beliau mengerjakan shalat dua raka`at lalu duduk menunggu kaum muslimin melaporkan sesuatu dan sebagainya. Maka berdatanganlah orang-orang yang tidak ikut ke Tabuk, menemui beliau. Mereka mengemukakan berbagai alasan kepada Rasulullah SAW disertai dengan sumpah. Mereka yang tidak ikut perang Tabuk ada delapan puluh orang lebih. Rasulullah SAW Menerima mereka, beliau memperkenankan memperbaharui bai`at dan memohonkan ampun bagi mereka, sedangkan batin mereka, beliau serahkan kepada Allah Ta`ala.
Tibalah giliran saya menghadap. Ketika saya mengucapkan salam beliau tersenyum sinis, kemudian bersabda : “Kemarilah” Ka`ab berjalan mendekat dan duduk di hadapan beliau. Lalu beliau mulai bertanya: “Apa yang menyebabkan engkau tidak ikut berangkat? Bukankah engkau telah membeli kendaraan?” Saya menjawab: “Ya, Rasulullah! Demi Allah, andaikan saya duduk di hadapan orang selainmu, saya yakin dapat bebas dari kemarahannya dengan menggunakan berbagai alasan yang bisa diterima. Sungguh, saya telah dikaruniai kepandaian berbicara. Namun, demi Allah aku benar-benar yakin, seumpama hari ini saya berkata bohong dan engkau menerimanya, pasti sebentar lagi Allah Ta`ala menggerakan hatimu untuk marah kepada saya. Sebaliknya, jika saya berkata benar yang membuatmu marah, maka saya dapat mengharapkan penyelesaian yang baik dari Allah. Demi Allah, aku tidak mempuyai udzur7.” Demi Allah, diriku sama sekali tidak merasa kuat dan lebih mudah daripada ketika aku tidak mengikutimu ke Perang Tabuk. Sekarang ini, saya merasa cukup segalanya”
Rasulullah SAW, bersabda : Orang ini (Ka`ab bin Malik) telah berkata benar. Berdirilah! Tunggulah keputusan Allah terhadap dirimu. Akupun berdiri. Beberapa orang dari Bani Salimah menghampiri saya. Mereka berkata kepada saya :“Demi Allah, kami tidak pernah melihatmu melakukan dosa sebelum ini. Engkau benar-benar tidak mampu mengemukakan alasan kepada Rasulullah SAW seperti yang dilakukan oleh orang-orang lain yang tidak ikut ke Tabuk. Mestinya cukuplah bagimu, jika Rasulullah SAW memintakan ampun untukmu.”
Ka`ab melanjutkan : “Demi Allah, orang-orang Bani Salimah itu terus menerus menyalahkan diriku, sehingga ingin rasanya saya kembali kepada Rasulullah SAW untuk meralat perkataanku. Tetapi kemudian aku bertanya kepada orangorang Bani Salimah itu: “Adakah orang lain yang mengalami seperti yang saya alami?” Mereka menjawab: “Ya, memang ada. Ada dua orang yang mengatakan seperti apa yang engkau katakan dan mereka mendapat jawaban sama seperti jawaban yang engkau terima.” Saya bertanya :”Siapa mereka?” Mereka menjawab:” Murarah bin Rabi`ah Al-Amiriy dan Hilal bin Umayyah Al-Waqifiy.” Dua orang lelaki shalih itu telah mengikuti perang Badar dan dapat kuikuti karena akhlaknya. Sejak saat itu, Rasulullah SAW melarang kaum muslimin berbicara dengan kami bertiga. Sejak itu pula mereka telah mengubah sikap dan menjauhi kami, sehingga bumi terasa asing bagiku, seolah-olah bumi yang saya pijak ini bukanlah bumi yang sudah kukenal.
Keadaan seperti ini berlangsung selama lima puluh hari. Dua orang temanku ( Murarah dan Hilal) menyembunyikan diri dan diam di rumahnya masing-masing, sambil tiada henti-hentinya menangis mohon ampun kepada Allah karena tidak ikut perang. Di antara kami bertiga, akulah orang yang paling muda dan paling kuat. Aku tetap keluar rumah untuk mengikuti salat jama`ah bersama kaum muslimin, juga pergi ke pasar, tetapi tak seorangpun mau diajak bicara. Saya pergi menghadap Rasulullah SAW untuk sekadar mengucapkan salam kepada beliau di tempat duduk beliau sesudah salat. Tetapi hati ini berkata: “Apakah Rasulullah SAW, akan menggerakan bibir beliau untuk menjawab salam, ataukah tidak?” Kemudian saya mengerjakan salat berdekatan dengan beliau, sesekali aku melirik beliau. Apabila menghadap ke salat, beliau memandangku, kalau menengok ke arah beliau, beliau berpaling dari saya. Hal ini terjadi berturut-turut sampai suatu hari saya berjalanjalan, lalu melompati pagar pekarangan Abu Qatadah. Dia adalah saudara sepupu dan orang yang paling kusayangi. Kuucapkan salam kepadanya, demi Allah, bukankah engkau tahu bahwa aku ini cinta kepada Allah dan Rasul-Nya?” Abu Qatadah diam saja. Sehingga kuulangi pertanyaanku, dia tetap diam, sesudah saya ulangi pertanyaan saya sekali lagi, barulah dia menjawab:”Allah dan Rasul-Nya lebih tahu!” Seketika itu mengalirlah air mata saya dan saya pun pulang.
Pada suatu hari, ketika saya sedang berjalan-jalan di kota Madinah, tiba-tiba ada seorang petani beragama Kristen dari Syam yang datang ke Madinah untuk menjual bahan makanan. Petani itu bertanya (kepada orang-orang yang berada di pasar) :” Siapakah yang dapat menunjukkanku kepada Ka`ab bin Malik?” orang-orang memberikan isyarat ke arahku. Petani itu mendatangiku dan menyerahkan sepucuk surat kepadaku, dari Raja Ghassan. Setelah saya baca ternyata isinya sebagai berikut: ”Amma ba`du. Sungguh kami mendengar bahwa temanmu (Nabi Muhammad SAW) mendiamkanmu, sedangkan Allah sendiri tidak menjadikanmu untuk tinggal di tempat hina dan tersia-sia. Karena itu datanglah ke negeri kami. Kami pasti menolongmu.” Saat membaca surat itu aku berpikir: ”Ini juga merupakan cobaan.” Kemudian saya bakar surat itu di dapur. Selang empat puluh hari, tiba-tiba seorang utusan Rasulullah SAW datang kepadaku dan berkata : “Rasulullah SAW memerintahkanmu untuk menjauhi isterimu.” Ka`ab bertanya: “Apakah saya harus menceraikannya atau bagaimana?” Utusan itu menjawab :”Tidak, tetapi hindarilah dia, jangan dekat-dekat padanya!” Rasulullah SAW juga mengirimkan utusan kepada kedua orang temanku (Murarah dan Hilal), yang maksudnya sama dengan yang kuterima. Saya berkata kepada isteriku: ”Pulanglah kepada keluargamu. Sementara menetaplah engkau di sana, sampai keputusan Allah datang. Suatu saat isteri Hilal bin Umayyah menghadap kepada Rasulullah SAW Memohon kepada beliau :”Ya Rasulullah! Suamiku, Hilal bin Umayyah, adalah seorang tua sebatangkara dan tidak mempunyai pelayan, Apakah engkau keberatan bila aku melayaninya?” Rasulullah SAW menjawab: ”Tidak, tetapi yang saya maksud jangan sampai dia dekat-dekat padamu.” Isteri Hilal pun berkata: ”Demi Allah, Hilal sudah tidak lagi mempunyai keinginan sedikitpun (gairah) terhadapku. Dan demi Allah, tak henti-hentinya dia menangis sejak engkau melarang kaum muslimin berbicara dengannya,sampai hari ini.”
Sebagian keluarga berkata kepada saya : “Hai Ka`ab! Kalau saja engkau meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk isterimu tentu itu lebih baik, sebagaimana isteri Hilal bin Umayyah untuk melayani suaminya.” Saya menjawab: ”Saya tidak akan meminta izin kepada Rasulullah SAW Saya tidak tahu apa yang akan dikatakan Rasulullah SAW Apabila saya meminta izin beliau, sedangkan saya seorang yang masih muda.” Saya lalui kehidupan tanpa isteri itu selama sepuluh hari (menunggu keputusan Allah). Genaplah sudah bagi kami, lima puluh hari sejak ada larangan berbicara dengan kami.
Kemudian pada hari ke lima puluh, di bagian atas rumahku pada saat aku sedang duduk ketika shalat shubuh, Allah menyebut-nyebut tentang kami. Di saat itu pula hatiku sangat resah, bumi yang sedemikian luas seakan sempit bagiku. Kemudian aku mendengar suara orang yang berteriak-teriak naik ke atas Sal`i. “Hai Ka`ab bin Malik, bergembiralah !” Serta merta aku menjatuhkan diri bersujud syukur dan aku tahu bahwa saya dapat penyelesaian. Rasulullah SAW memberi tahu kepada kaum muslimin, bahwa Allah Yang Mahaagung dan Maha Tinggi telah menerima taubat kami bertiga. Kabar itu disampaikan seusai beliau mengerjakan shalat Subuh. Maka kaum muslimin berdatangan mengucapkan selamat dan ikut bergembira, juga kepada kedua orang teman (Murarah dan Hilal). Mereka ada yang datang berkuda, ada lagi penduduk Aslam yang berjalan kaku dan ada pula yang naik gunung berteriak mengucapkan selamat, sehingga suaranya lebih cepat dari larinya kuda.
Ketika saya mendengar ucapan selamat dari orang pertama dan datang kepada saya, seketika itu juga saya melepaskan pakaian dan saya kenakan kepadanya. Padahal demi Allah waktu itu saya tidak memiliki pakaian. Setelah itu, saya meminjam pakaian dan berangkat untuk menghadap Rasulullah SAW Sementara kaum muslimin menyambutku, mengucapkan selamat atas diterimanya taubatku. Mereka berkata kepada saya : “Selamat atas pengampunan Allah kepadamu.” Demikianlah, sepanjang jalan kaum muslimin memberikan selamat. Sesampainya di masjid, ternyata Rasulullah SAW Sedang duduk dikelilingi oleh para sahabat. Melihat kedatanganku, sahabat Thalhah bin Ubaidillah segera berdiri menyongsongku. Menjabat tangan saya dan memberi selamat. Demi Allah! Tak seorangpun di antara para sahabat Muhajirin yang berdiri, kecuali dia. Karena itulah Ka`ab tak bisa melupakan kebaikannya.
Ka`ab meneruskan ceritanya.:”Tatkala saya mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW Beliau menyambut saya dengan wajah berseri-seri dan berkata:”Bergembiralah! Karena, hari ini merupakan hari paling baik bagimu, sejak kamu dilahirkan ibumu.”Aku bertanya: “Wahai Rasulullah apakah darimu sendiri ataukah dari sisi Allah?” Beliau SAW menjawab :”Dari Allah yang Mahaagung dan Maha Tinggi.” Jika merasa senang, wajah Rasulullah SAW, bersinar terang, seolah-olah merupakan potongan rembulan. Melalui wajahnya, kami mengetahui bahwa Rasulullah SAW sedang senang hatinya. Ketika saya duduk menghadap beliau, aku berkata:”Ya Rasulullah, sungguh, termasuk taubat saya (sebagai pernyataan rasa syukurku), aku hendak menyerahkan harta bendaku sebagai sedekah untuk (mendapakan ridha) Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah SAW, bersabda: ”Simpanlah sebagian harta bendamu (Jangan engkau serahkan seluruhnya). Itu lebih baik. ”Kemudian saya menjawab: ”Saya masih mempunyai tanah yang menjadi bagian saya hasil dari rampasan perang di Khaibar.” Lebih lanjut saya berkata:”Ya Rasulullah, sesungguhnya, Allah telah menyelamatkanku karena kejujuran. Dan saya nyatakan, bahwa termasuk taubatku (sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah) saya tidak akan berbicara selain yang benar, selama hidup saya.” Demi Allah, saya tidak pernah melihat seorangpun di antara kaum muslimin yang diuji Allah Ta`ala untuk berkata jujur, lebih baik dari saya semenjak berjanji kepada Rasululah SAW hingga kini, aku tidak pernah sengaja berbohong. Dan saya berharap semoga Allah menjagaku dalam sisa hidupku. Kemudian Allah menurunkan ayat surat At-taubah:
“Sesungguhnya Allah telah benar-benar menerima taubat Nabi, sahabat-sahabat Muhajirin dan Anshar yang mengikuti Nabi (berangkat ke Tabuk) dalam masa kesulitan (mencari perlengkapan perang), sesudah hati segolongan dari para sahabat tersebut hampir saja berpaling (saking berat dan payahnya), kemudian Allah menerima taubat mereka, Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap mereka. Dan juga terhadap tiga orang (Ka`ab, Hilal, dan Murarah) yang ditangguhkan (keputusan penerimaan) taubat mereka, sehingga manakala bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan merekapun telah sempit pula dirasakan oleh mereka, serta mereka tahu bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka, agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Zat Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang. Hai orangorang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian berkumpul dengan orang-orang yang benar.”
Menurut Ka`ab, “demi Allah! Belum pernah Allah memberikan nikmat, sesudah Dia memberi saya petunjuk memeluk islam yang melebihi kejujuran saya kepada Rasulullah SAW. Sebab, andaikata saya berbohong kepada beliau, pastilah bencana menimpa saya (rusak agamaku), sebagaimana orang-orang munafiq yang berdusta kepada beliau. Sungguh, Allah berfirman untuk orang-orang yang mendustai Rasulullah SAW dan mengecam betapa jelek orang tersebut. Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah, ayat 95 dan 96:
”Orang-orang munafik itu akan bersumpah dengan nama Allah kepada kalian, apabila kalian kembali kepada mereka (di Madinah), agar kalian berpaling dari mereka (tidak mencela mereka). Maka berpalinglah kalian dari mereka, karena sesungguhnya mereka itu najis (hatinya) dan tempat mereka adalah Jahannam (di Akhirat), sebagai balasan atas apa yang mereka perbuat. Mereka akan bersumpah kepada kalian, supaya kalian ridha terhadap mereka. Tetapi, jika sekiranya kalian ridha terhadap mereka, maka ketahuilah sesungguhnya Allah ridha terhadap orang-orang yang fasik.”
Lebih lanjut Ka`ab berkata: ”Urusan kami bertiga ditunda dari urusan orang-orang munafiq, ketika mereka bersumpah kepada Rasulullah SAW lalu beliau menerima bai`at mereka dan meminta ampun kepada Allah. Tetapi masalah kami ditunda Rasulullah SAW Sampai Allah memutuskan menerima taubat kami. Sebagaimana firman Allah Ta`ala :”Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan taubatnya.”
Firman Allah tersebut menurut Ka`ab, bukan berarti kami bertiga ketinggalan dari perang Tabuk, tetapi mempunyai arti bahwa persoalan kami bertiga diundur dari orang munafiq yang bersumpah kepada Rasulullah SAW Dan menyampaikan bermacam-macam alasan yang kemudian diterima oleh Rasulullah SAW”
( H.R Bukhari dan Muslim)

Dari kisah di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwa kejujuran akan membawa akhir yang baik dalam hidup meski terkadang pahit di awalnya. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk mampu selalu jujur dalam kondisi apapun. Jujur dalam perkataan maupun perbuatan. Amiin ya Rabbal ‘Alamiin..

By Rosarina Nurul F

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More