Selasa, 06 September 2011

Semangat yang Terwariskan


...Semangat yang Terwariskan...

Allohuakbar3x...Lailahailallahu Allohuakbar.....Allohuakbar wa lillahilhamd....

29 hari terbaik telah berlalu. Pekik kemenangan tengah berkumandang di seluruh penjuru negeri ini. Kalimat yang sejatinya melambangkan kebahagiaan kita akan datangnya malam 1 syawal yang penuh berkah. Kehadirannya menyiratkan 2 hal dalam hati kita. 2hal yang seolah saling  berkontradiksi satu dengan yang lain. Hal pertama adalah kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa karena puncak kemenangan atas perjuangn kita selama ramadhan telah datang. Hal kedua adalah kesedihan yang mendalam karena dengan terpaksa kita harus mengucapkan ‘selamat jalan’ bagi ramadhan yang mulia. Bulan muhasabah penuh berkah, bulan ‘pendadaran’ bagi diri kita, bulan ‘pembersihan’ dosa, bulan ‘pembina’ bagi ruhiyah kita, dan juga bulan ‘peningkatan bagi kualitas ketaqwaan kita. Dan sekarang bulan itu telah pergi dan baru bisa kita temui lagi setelah 11 bulan yang akan datang (itupun jika Alloh memanjangkan umur kita).

 Satu hal, wajar kita bersedih hati karena kita memang manusia biasa tapi jangan sampai kita terlalu berlarut dalam kesedihan itu. Kata ust. Samson (penerjemah karya fenomenal Laa Tahzan), Jangan Bersedih Saudara-Saudaraku !(Laa Tahzan !). 

Selama ramadhan, kita ingat betul bahwa seolah setiap dari kita dicetak oleh Alloh menjadi fighter-fighter ibadah yang hampir tidak pernah lelah untuk mewujudkan cita kita terhadap-Nya. Ini terjadi karena kondisi ramadhan memang sangat mendukung untuk ini. Disamping syaiton yang terbelenggu, lingkungan yang islami tentu menjadi faktor pendorong dasar akan besarnya semangat kita. Pertanyaan besarnya sekarang, AKANKAH SEMUA INI BERLANJUT ??

Sebagai muslim yang masih lemah, saya sendiri mengakui untuk menjaga kualitas ibadah terutama kalau sudah masuk syawal sungguh tidaklah mudah. Kesibukan kita untuk bersilaturahim dengan keluarga ataupun saudara seringkali memaksa kita untuk mengurangi laju produktivitas ibadah kita.

Untuk itu saya berpesan, mari bersama-sama kita mewarisi semangat ramadhan untuk kita bawa dan jaga pada bulan-bulan berikutnya. Caranya seperti apa ?. Jawabannya mudah saja, bisa dengan saling mengingatkan dan menasehati lewat sms2 tauchih, status fb, twitter, blog dsb. Seperti yang Alloh kalamkan pada QS Al Ashr ayat terakhir bahwa kita dianjurkan untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.
Allohuakbar, semoga kita menjadi pemenang...benar-benar pemenang. Bukan hanya untuk sekarang tapi juga jauh kedepannya...

by bayu trimurti

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More