Visit Asy syifa 2012

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. ”(Ali Imran / 3 : 110)

Labelisasi Halal Obat dan Kosmetik

"Labelisasi Halal Obat dan Kosmetik Untuk Menjamin Mutu Produk Farmasi Indonesia yang Aman dan Berkualitas"

UKKI Asy Syifa Fakultas Farmasi Universitas Jember

"Remember Allah Always"

This is my Family

periode 2010/2011

This is my Family

periode 2010/2011

This is my Big Family

SKIFI Sentra Kerohanian Islam Farmasi Indonesia 2011

This is SUSPENSI

Suplement Pengetahuan Islam Farmasi

Kepengurusan 2011/2012

'' Yaa Robbi, kuatkanlah kami, rapatkan barisan kami, istiqomahkan kami... Semoga kami senantiasa terhimpun dalam 1 ikatan ukhuwah yang penuh dengan kehangatan dan kecintaan dari-Mu''

Selasa, 31 Januari 2012

Munas Perdana Skifi


SKIFI (Sentra Kerohanian Islam Farmasi Indonesia) merupakan Organisasi yang beranggotakan LDF (Lembaga dakwah Fakultas) Farmasi se Indonesia. Organisasi ini baru saja di resmikan pada tanggal 3 – 4 Desember 2011 di Surabaya. Tentunya UKKI Asy – syifa tidak mau ketinggalan dalam menorehkan sejarah pembentukan organisasi yang berskala Nasional ini. Bersama 11 Universitas lainnya yakni : UIN, UGM, ITB, UNSOED, UII, UAD,UMS, UNS, UNMUL, UNAIR,UMM,UJ,saling bertukar pikiran dalam membahas AD/ ART, Kepengurusan, GBHK dari Organisasi ini. Sebenarnya masih banyak universitas yang hendak bergabung dalam SKIFI namun karena mereka berhalangan hadir, sehingga mereka tidak dapat mengikuti MUNAS Perdana SKIFI ini. 

Rombongan Asy – syifa merupakan rombongan dengan delegasi terbanyak yaitu 24 orang. Mereka adalah : Mas Bayu, Hendra WP, Arief Kurniawan, Alief rizky, Sulthon Habibi, Arief Lukman, Maulana, Putra, Irwin, Tira, Ulya, Endah, Nina, Rossa,Rini, Mbak Bino, Mbak Athika, Mbak Anisya,Ika, Rara, Putri, Fitria, Elisa, Mia. Kami berangkat dari Jember pada hari Kamis jam 11 malam dengan menyewa sebuah mini bus. Perjalanan kami lumayan agak lama, karena rupanya sang sopir masih belum begitu paham dengan jalan – jalan kota Surabaya yang memang begitu rumit bagi orang yang jarang kesana. Akibatnya kami sempat kesasar di kota Surabaya ini, untung saja salah seorang dari adik kami bisa menjadi penunjuk jalan bagi kami. Jam 06.30 kami sampai di UNAIR dan tujuan kami langsung di masjid Nuruz zaman. Setiba disana, kami langsung disambut denga panitia dari Unair dan beberapa delegasi dari UGM,UII,dan UAD yang telah sampai lebih dulu. Pertemuan pertama kami dengan saudara – saudara kami dari jogja itu terasa begitu hangat, sungguh indah memang jika ukhuwah islamiyah yang terjalin ini berdasarkan nilai – nilai ISLAM, apalagi kita di pertemukan dengan sebuah misi yang sama yakni mengobarkan panji – panji islam di ranah Farmasi Nusantara, sehingga rasa persaudaraan yang terjalin begitu cepat, dan bisa akrab satu sama lain.

Setelah kami membersihkan diri dan sholat dhuha di masjid Nuruz zaman, kami segera sarapan dan acara Munas untuk membahas AD/ART SKIFI pun segera di mulai. Acara di mulai dengan pembacan tilawah dan beberapa sambutan. termasuk sambutan ketua panitia dari akh bayu seorang delegasi dari UJ sebagai ketua panitianya. Acara selanjutnya adalah tausyiah dari seorang ustad,kemudian acara inti yakni membahas AD / ART SKIFI yang sebelumnya diawali dengan pemilihan presidium sidang dari masing – masing delagasi dengan delagasi terbanyak, sehingga terpilihlah 3 orang presidium sidang yakni akh Teguh, akh Bahrul dan Akh Alief. Dengan terpilihnya akhi Alief menjadi presidium sidang menambah kiprah UJ dalam pembentukan SKIFI ini. Sidang berjalan dengan lancar di bawah pimpinan sang presidium sidang 1 yaitu akh Teguh. Hingga sidang di akhiri saat adzan dzuhur telah berkumandang, kami semua melaksanakan ibadah sholat dzuhur di Masjid Nuruz Zaman.

Suasana Islami di masjid Nuruz zaman begitu terasa, sangat mendamaikan hati, dimana hampir di setiap sudut masjid banyak di hiasi dengan kegiatan – kegiatan ibadah mulai dari membaca Al – Quran dan mentoring /Liqo/ Halaqoh, dan saat tiba waktu sholat jamaahnya pun banyak, suasana seperti ini membuatku betah untuk berlama – lama disini, dan yang membuatku takjub adalah di masjid ini begitu terasa indahnya ukhuwah Islamiyahnya, hal ini di buktikan dengan berbagai organisasi Islam yang ada di kampus UNAIR bebas melakukan aktivitasnya disini, karena memang seharusnya seperti itu, semua organisasi Islam yang berbeda – beda itupun juga memiliki tujuan yang sama yakni memperjuangkan Islam, namun dengan metode yang berbeda – beda, jadi tidak ada alasan untuk saling menjatuhkan, seharusnya bisa saling bersinergi untuk memperjuangkan agama ini. 

Seusai sholat dzuhur, peserta MUNAS kembali ke ruang sidang. Sebelum sidang dimulai kami makan siang terlebih dahulu. Sidang di mulai dan di pimpin oleh akh teguh dan Sidang berjalan lancar dan berakhir pada jam 3.30. Setelah sidang kami sholat ashar di Masjid Nuruz Zaman. Agenda kami berikutnya adalah mengunjungi Masjid Al – Akbar, yang merupakan icon kota Surabaya. Masjid Al – akbar begitu Indah menurut kami, desain interiornya sungguh megah, membawa kesejukan tersendiri bagi relung hatiku, atap masjidnya yang telah di desain dengan indahnya memberikan efek yang luas pada masjid ini, membuat kami merasa kecil sekali di hadapan Alloh. Kami menunaikan ibadah sholat magrib dan isya disini, setelah itu kami makan malam di masjid ini, karena keasyikan makan bersama, kami tak sadar kalo ada security masjid yang dengan halus mengusir kami agar segera beranjak dari tempat ini, perjalanan berlanjut menuju wisma sejahtera Surabaya, penginapan kami.

Hari kedua Munas SKIFI, agenda pada hari ini adalah meneruskan membahas ART yang masih belum selesai di bahas kemaren. Namun sebelumnya terdapat materi yang di bawakan oleh seorang trainer sekaligus dokter muda tentang organisasi serta simulasi analisis SWOT organisasi yang kita buat, acara begitu menarik karena sang pematerinya membawakanya dengan semangat dan atraktif. 

Selepas ISHOMA, forum kembali menggelar agenda utama MUNAS yaitu membahas AD/ART  yang belum selesai, bab demi bab di bahas agar mendapatkan kata sepakat dari peserta MUNAS, selama sidang semua peserta bebas mengeluarkan pendapatnya, jadi terjadinya perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, sehingga peran seorang presidium untuk menengahi perbedaan pendapat amatlah penting. Sempat terjadi perdebatan mengenai logo SKIFI, namun akhirnya tersolusikan juga, meski terkadang membosankan, kami sangat menikmati serangkaian acara MUNAS ini.

Hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 3 sore, dimana rombongan UJ harus segera undur diri dari acara MUNAS ini meski belum selesai, karena kami telah memesan tiket kereta api Logawa yang berangkat pukul 4 dari stasiun Gubeng. Entah mengapa sedih rasanya saat berpisah dengan teman – teman yang bkin inilah indahnya baru 2 kali 24 jam ini kami kenal, mungkin inilah indahnya tali persaudaraan berlandaskan iman dan islam. saat kami berpamitan kami saling berpelukan dengan teman – teman kami, sehingga kepamitan dari rombongan  UJ sempat mengganggu jalannya sidang. 

Rombongan Uj segera menuju stasiun Wonokromo dengan 2 angkutan kota, rombongan kami tak semuanya pulang bersama, karena ada beberapa delegasi UJ yang menjadi panitia inti dari MUNAS SKIFI ini, seperti Akh Bayu sebagai ketua Panitia, akhi Alief sebagai Presidium,Ukhti Rossa, dan Ukhti Bino dari sie Danus. Namun beberapa saat kemudian akhi alief menyusul kami di stasiun wonokromo dan pulang bersama kami. Kami tiba di jember dengan selamat pada jam 9.30.

Sebuah perjalanan yang cukup melelahkan tapi kami tidak menyesal karena dengan ini kami telah berkontribusi menorehkan sejarah bagi Farmasis Muslim Indonesia dengan turut serta membentuk SKIFI, di harapkan nantinya kita semua,dapat saling bahu – membahu berdakwah demi agama Alloh ini melalui Organisasi SKIFI ini, tak hanya itu manfaat lain yang kami dapatkan adalah banyak teman dari Universitas lain, sehingga kami bisa bertukar pikiran dan wawasan dengan mereka, serta kita dapat menikmati indahnya persaudaraan yang berlandaskan iman dan islam.

Dan terimakasih banyak kepada para panitia yang telah bersusah payah mengupayakan agar acara ini berjalan dengan lancar, tanpa kerja keras kalian mungkin acara ini tidak akan terlaksana, kami tak dapat membalas jasa baik kalian, biarlah Alloh yang maha Kaya yang akan membalasnya, dan pesan terakhir bagi teman – teman SKIFI, marilah kita jaga semangat dakwah ini, karena semuanya tak akan pernah rugi, saat semangat kita mulai luntur,  ingatlah janji Alloh bagi hambanya yang berjuang menegakkan agamaNya, marilah kita menjadi generasi muda muslim yang luar biasa, Allohuakbar!!!!

Musyawarah Nasional I SKI Farmasi Indonesia

Hai guyz, ini dia nih info terbaru soal SKIFI. Sebulan lagi SKIFI bakal punya gawe gedhe lho..! Ada yang tahu acaranya apa? Yupz, betul banget. Seperti yang jadi judul tulisan ini, acara yang akan diselenggarakan yaitu Musyawarah Nasional SKI Farmasi Indonesia atau yang biasa kita sebut Munas SKIFI. Istimewanya lagi, munas ini merupakan munas perdana SKIFI lho..! ^-^ Soalnya SKIFI ini masih dalam tahap pembentukan. Kalau diibaratkan manusia, munas pertama SKIFI ini jadi hari kelahirannya SKIFI.
O y, sebelum kita ngobrol lebih lanjut soal munas, udah pada tahu belum apa itu SKIFI? Biar g pada bingung bagi yang belum tahu n biar lebih jelas lagi bagi yang udah tahu, ini sedikit gambaran mengenai apa sih SKIFI itu?
SKIFI merupakan sebuah organisasi yang mewadahi seluruh SKI-SKI di Indonesia (harapannya sih gitu..hehe), terutama SKI-SKI di Farmasi (coz qt kan anak-anak farmasi). SKIFI ini didirikan dengan tujuan utama untuk menjalin silaturahim dengan SKI-SKI dari universitas lainnya. Jadi, qt bisa saling kenal n saling berbagi info. Sesama muslim kan bersaudara. Iy g bro, sis? Tujuan lainnya yang g kalah penting juga yaitu kita pingin menyatukan gerak dakwah kita. saling memotivasi untuk tetap berjuang. Ato kita bisa saling share masalah di SKI masing-masing. Barangkali ada yang punya solusinya. Daripada dipikir sendiri, bisa stress nanti..he. kan lebih ringan kalau dipikir bareng-bareng, iy gak? Kita bisa juga share tentang gimana sih membangun SKI yang kuat dan menjaga bangunan itu supaya tetap kokoh.
Itulah gambaran singkat mengenai SKIFI. Kalau ada yang mau ditanyain bisa kirim e-mail k admin. Ok, kita lanjutkan lagi ya pembahasan munas nya?
Insya Allah munas perdana SKIFI ini akan dilaksanakan tanggal  November 2011 bertempat di UNAIR. Dah pada tahu kan UNAIR dimana? Jangan bilang g tahu y??!!! Untuk kepanitiaan sudah dibentuk jauh-jauh hari. Agar persiapannya bisa maksimal. Ini dia nih susunan kepanitiaannya..
Ketua           : Bayu Tri Murti (UJ 2009) 
Sekretaris     : Nailul Birroh (UJ 2009)
                      Athika Darumas Putri (UJ 2009)
Bendahara    : Yani Maghfirah (UNAIR 2009)
Koordinator Bidang
Acara        : Ismail (UNAIR 2009)
Danus        : Rosarina Nurul F (UJ 2010)
Humas        : Hanifah Ridho Rabbani (UGM 2010)
Perlengkapan : Upin Amrullah (UNAIR 2009)
Konsumsi      : Rohmatul Mufarrida (UNAIR 2009)
Nantikan info-info terbaru lainnya mengenai SKIFI maupun munas. Sangat kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman semua demi kelancaran dan kesempurnaan penyelenggaraan munas sebagai tonggak berdirinya SKIFI.
Mari bersama melangkah di jalan Allah. Kami tunggu peran katif dan partisipasi teman-teman semua. ^^ Jazakumullahu khoiron..

All About Woman


1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab beliau, “Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia”.

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya.Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnyaseumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah, akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (baik makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

10. Wanita yang solehah itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

11. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

12. Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab rasulullah, “Suaminya. “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah, “Ibunya”.

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan- ikan di laut,burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16.Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.

Tata Cara Mandi Haid dan Mandi Junub


Haid adalah salah satu najis yang menghalangi wanita untuk melaksanakan ibadah sholat dan puasa (pembahasan mengenai hukum-hukum seputar haidh telah disebutkan dalam beberapa edisi yang lalu), maka setelah selesai haidh kita harus bersuci dengan cara yang lebih dikenal dengan sebutan mandi haid.

Agar ibadah kita diterima Allah maka dalam melaksanakan salah satu ajaran islam ini, kita harus melaksanakannya sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan Rasulullah telah menyebutkan tata cara mandi haid dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Asma’ binti Syakal Radhiyallahu ‘Anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang mandi haidh, maka beliau bersabda:

تَأْخُذُإِحْدَا كُنَّ مَائَهَا وَسِدْرَهَا فَتََطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أوْ تَبْلِغُ فِي الطُّهُورِ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُُهُ دَلْكًا شَدِ يْدًا حَتََّى تَبْلِغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا المَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطْهُرُ بِهَا قَالَتْ أسْمَاءُ كَيْفَ أتََطَهَّرُبِهَا قَالَ سُبْحَانَ الله ِتَطَهُّرِي بِهَا قَالَتْْ عَائِشَةُ كَأنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ تَتَبَّعِي بِهَا أثَرَالدَّمِ

“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya-pent) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah” maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa seorang wanita bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang mandi dari haid. Maka beliau memerintahkannya tata cara bersuci, beliau bersabda:

تَأْخُذُ فِرْصَةً مِنْ مِسْكٍ فَتَطَهُّرُ بِهَا قَالَتْ كَيْفَ أَتَطَهُّرُ بِهَاقَالَ تَطَهَّرِي بِهَاسُبْحَانَ اللهِ.قَالَتْ عَائِشَةُ وَاجْتَذَبْتُهَا إِلَيَّ فَقُلْتُ تَتَبْعِي بِهَاأَثَرَا لدَّمِ

“Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka ‘Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya(potongan kain/kapas).”(HR. Muslim: 332)

An-Nawawi rahimahullah berkata (1/628): “Jumhur ulama berkata (bekas darah) adalah farji (kemaluan).” Beliau berkata (1/627): “Diantara sunah bagi wanita yang mandi dari haid adalah mengambil minyak wangi kemudian menuangkan pada kapas, kain atau semacamnya, lalu memasukkannya ke dalam farjinya setelah selesai mandi, hal ini disukai juga bagi wanita-wanita yang nifas karena nifas adalah haid.” (Dinukil dari Jami’ Ahkaam an-Nisaa’: 117 juz: 1).

Syaikh Mushthafa Al-’Adawy berkata:“Wajib bagi wanita untuk memastikan sampainya air ke pangkal rambutnya pada waktu mandinya dari haidh baik dengan menguraikan jalinan rambut atau tidak.Apabila air tidak dapat sampai pada pangkal rambut kecuali dengan menguraikan jalinan rambut maka dia (wanita tersebut) menguraikannya-bukan karena menguraikan jalinan rambut adalah wajib-tetapi agar air dapat sampai ke pangkal rambutnya, Wallahu A’lam.” (Dinukil dari Jami’ Ahkaam An-Nisaa’ hal: 121-122 juz: 1 cet: Daar As-Sunah).

Maka wajib bagi wanita apabila telah bersih dari haidh untuk mandi dengan membersihkan seluruh anggota badan; minimal dengan menyiramkan air ke seluruh badannya sampai ke pangkal rambutnya; dan yang lebih utama adalah dengan tata cara mandi yang terdapat dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ringkasnya sebagai berikut:

  1. Wanita tersebut mengambil air dan sabunnya, kemudian berwudhu’ dan membaguskan wudhu’nya.
  1. Menyiramkan air ke atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air dapat sampai pada tempat tumbuhnya rambut. Dalam hal ini tidak wajib baginya untuk menguraikan jalinan rambut kecuali apabila dengan menguraikan jalinan akan dapat membantu sampainya air ke tempat tumbuhnya rambut (kulit kepala).
  1. Menyiramkan air ke badannya.
  1. Mengambil secarik kain atau kapas(atau semisalnya) lalu diberi minyak wangi kasturi atau semisalnya kemudian mengusap bekas darah (farji) dengannya.


TATA CARA MANDI JUNUB BAGI WANITA

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata:

كُنَّاإِذَأَصَابَتْ إِحْدَانَاجَنَابَةٌأَخَذَتْ بِيَدَيْهَاثَلَاثًافَوْقَ رَأْسَهَا ثُمَََّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَاالْأيَْمَنِ وَبِيَدِهَااْلأُخْرَى عََََلَى شِقِّهَااْلأ يْسَرِ

“Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (Hadits Shahih riwayat Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)

Seorang wanita tidak wajib menguraikan (melepaskan) jalinan rambutnya ketika mandi karena junub, berdasarkan hadits berikut:

Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata:

قُاْتُ ياَرَسُولَ اللهِ إِنِّي امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَرَأْسِي أَفَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ؟ قَالَ:لاَإِنَّمَايَكْفِيْكِ أَنْ تَحْثِيْنَ عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ مِنْ مَاءٍثُمََّ تُفِيْضِيْنَ عَلَى سَائِرِ جَسَادِكِ الماَءَ فَتَطْهُرِيْن

Aku (Ummu Salamah) berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita, aku menguatkan jalinan rambutku, maka apakah aku harus menguraikannya untuk mandi karena junub?” Beliau bersabda: “Tidak, cukup bagimu menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali kemudian engkau mengguyurkan air ke badanmu, kemudian engkau bersuci.” (Hadits Shahih riwayat Muslim, Abu Dawud: 251, an-Nasaai: 1/131, Tirmidzi:1/176, hadits: 105 dan dia berkata: “Hadits Hasan shahih,” Ibnu Majah: 603)

Ringkasan tentang mandi junub bagi wanita adalah:
1. Seorang wanita mengambil airnya, kemudian berwudhu dan membaguskan wudhu’nya (dimulai dengan bagian yang kanan).
2. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
3. Menggosok-gosok kepalanya sehingga air sampai pada pangkal rambutnya.
4. Mengguyurkan air ke badan dimulai dengan bagian yang kanan kemudian bagian yang kiri.
5. Tidak wajib membuka jalinan rambut ketika mandi.

Tata cara mandi yang disebutkan itu tidaklah wajib, akan tetapi disukai karena diambil dari sejumlah hadits-hadits Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Apabila dia mengurangi tata cara mandi sebagaimana yang disebutkan, dengan syarat air mengenai (menyirami) seluruh badannya, maka hal itu telah mencukupinya. Wallahu A’lam bish-shawab.

***
 
Diringkas dari majalah As Sunah Edisi 04/Th.IV/1420-2000, oleh Ummu ‘Athiyah
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar
www.muslimah.or.id

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More