Bismilahirrahmanirrahiim...
Valentine Day, Masih Jaman Gak Sih Buat Kita-Kita?
Ketika dilontarkan sebuah pertanyaan kepada kita adakah momen spesial di tanggal 14 Februari mungkin kebanyakan dari kita akan menjawab sebagai hari kasih sayang, valentine day ato hari valentine dalam bahasa indonesia. Dan ketika ditanyakan apa sih hari valentine atau hari kasih sayang itu? maka kita akan menjawab bahwa itu adalah sebuah hari dimana seseorang menunjukkan rasa sayangnya kepada kekasihnya, bisa dengan cara memberi hadiah, jalan bareng, makan bareng nonton bareng, ato sekedar sms-an bagi yang lagi bokek ato yang masih backstreet, entah karena masih malu2 kucing dengan teman-teman lainnya (iih, kasihan kucing y..g salah tapi dibawa-bawa namanya) ato karena hubungannya g disetujui ortu padahal dah ngebet banget punya pacar. (hmm, kasihan banget yang terakhir ini). Yang penting bisa menghabiskan waktu berduaan aja.. (emang yang lain ditaruh dimana??? Wah, gaswat ini!!!)
Maka patut dipertanyakan, apa hari kasih sayang itu cuma satu kali dalam setahun? Wah, repot donk kalau gitu. Padahal kita sebagai manusia yang normal tentunya berharap bisa mendapat kasih sayang setiap hari bahkan setiap waktu, entah dari ortu, temen, guru, dan orang-orang disekitar kita. lha kalau hari kasih sayang cuma sekali dalam setahun gimana jadinya? Ga kebayang deh.. trus, 363 hari lainnya (n kalau tahun kabisat = 364 hari, kayak tahun ini nih) ngapain donk? Masak gak ada kasih sayang? Aduh, bisa stres kalau kayak gitu!
Disini nih bedanya Islam dengan yang lainnya n bisa kita lihat betapa indahnya Islam itu sesungguhnya. Memang dalam Islam gak mengenal perayaan hari kasih sayang ato yang lebih kita kenal dengan hari valentine. Tapi justru disitu istimewanya. Mungkin pada bertanya-tanya, kenapa kok bisa gitu? Mau tahu kenapa? Mari kita tengok sama-sama.
Dalam Islam sangat ditekankan yang namanya persatuan dan sangat dianjurkan untuk saling mengasihi dan menyayangi, baik kepada yang lebih muda ataupun kepada yang lebih tua, yang kaya ataupun miskin. Coba baca dan resapi firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala n sabda Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam ini:
Artinya : ‘’Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa' : 23-24]. Artinya : “Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [An-Nisaa' : 36] “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).
Karena sangat ditekankannya dalam agama ini (baca:Islam), maka tidak ada peringatan hari kasih sayang. Setiap hari kita diperintahkan untuk menebarkan kasih sayang kepada siapapun termasuk kepada hewan, tumbuhan, dan lingkungan sekitar. Terjawab sudah kan dimana letak keistimewaannya? Apalagi dasar peringatan hari valentine sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kenapa? Sebelum menjawab pertanyaan itu, mari kita simak bagaimana awal mula perayaan valentine. Hari yang dirayakan sebagai simbol kasih sayang ini bermula dari Festival Lupercalia yang berlangsung di jaman kerajaan Romawi, sekitar abad ke-3. Festival yang berlangsung setiap 13-18 Februari ini diawali dengan persembahan untuk dewi cinta Juno Februata.
Tepat pada 14 Februari, para pemuda akan mengundi nama-nama gadis dari dalam kotak kaca. Gadis yang terpilih akan menjadi pasangannya selama setahun untuk kesenangan dan objek hiburan. Sehari kemudian, mereka akan meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan makhluk jahat. Saat itu, para pemuda akan melecut para gadis dengan kulit binatang. Mereka percaya lecutan itu akan meningkatkan kesuburan para gadis. Festival iti tak jarang membuat banyak pasangan saling jatuh cinta, berpacaran, dan akhirnya menikah. Dalam perkembangannya, penguasa dan para tokoh agama setempat mengadopsi upacara ini dengan nuansa Kristiani seiring masuknya Kristen Katolik sebagai agama kerajaan.
Saat Romawi terlibat peperangan, efek festival itu membuat Kaisar Claudius II, yang berkuasa saat itu, kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat pasukan perangnya. Banyak pemuda yang berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Atas kondisi itu, Claudius II akhirnya memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Kebijakan ini rupanya mendapat pertentangan dari salah satu pastor setempat bernama Valentine. Konon, Claudius II pun murka melihat Valentine diam-diam tetap menikahkan pasangan yang jatuh cinta. Sang kaisar segera memerintahkan pengawal kerajaan untuk menangkap Valentine dan memenggalnya. Valentine meninggal tepat 14 Februari tahun 270 Masehi. Demi mengenang perjuangan Santo Valentine, tokoh agama mengganti nama festival Lupercalia dengan festival Valentine. Dalam perkembangannya, 14 Februari menjadi momentum sakral bagi para pria untuk memilih gadis yang hendak dijadikan pasangan hidupnya.
Udah pada bisa ngambil kesimpulan kan? Kalau asal usul perayaan ini justru dari agama lain dan bahkan merendahkan perempuan. Padahal dalam sebuah hadits dikatakan bahwa ‘Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengikuti suatu kaum maka dia termasuk kaum itu.”’
Nah, gimana sekarang menurut temen2? Masih mau mengikuti peringatan-peringatan hari yang gak masuk di akal ato mengikuti cara Islam yang gak pernah membatasi pengikutnya untuk mengungkapkan kasih sayangnya kapanpun asalkan kepada orang yang tepat dan dengan cara yang dibenarkan juga? Pilihan di tangan temen-temen semua. The Life is Choice, kata pepatah Inggris. So, what is your choice???